https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/issue/feedProceedings Ar-Raniry International Conference on Psychology2024-08-13T05:06:14+00:00Safrilsyahsafrilsyah@ar-raniry.ac.idOpen Journal Systemshttps://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5396Islamic Psychology and Mental Health Toward 5.0 Society2024-07-29T15:05:15+00:00Mhd. Ricky Darusmanrickydarusman.psi@ar-raniry.ac.id<p>Proceeding of The 1st Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY) & The 10th Inter-Islamic University Conference On Psychology (IIUCP)</p>2024-07-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5361A Study of Shaykh Muhammad Kamalud-Deen Al-Adabiy’s Personality and His Da’wah Mission2024-07-14T22:50:36+00:00Abdulhameed Ishola Jimbajimba.abdulhameed@yahooo.comSubandi Subandisubandi@ugm.ac.id<p>This study investigated the role of human personality in ensuring da'wah effectiveness, using the personality of late Shaykh Muhammad Kamalud-Deen al-Adabiy and his da'wah mission as a case study. All the members of Muslim societies in Ilorin constituted the population for the study while the target population was all the elders of the societies who are more familiar with da'wah mission of the Shaykh. Simple random sampling technique was used to select 4 societies and from each society, twenty-five (25) respondents were sampled, using purposive sampling technique, making a total of one hundred (100) respondents. The instrument used was a questionnaire tagged “the Personality of Shaykh Muhammad Kamalud-Deen in relation to His da'wah Mission”, validated by an expert in the Department of Social Sciences Education, Faculty of Education, University of Ilorin, Ilorin. Test-retest method was adopted for the reliability of the instrument and the co-efficient value of 0.72 was obtained. Five research questions were raised and answered using the Frequency count and Percentage. Among other findings, it was found that Shaykh Muhammad Kamalud-Deen al- Adabiy was an agreeable, conscientious, extrovert, neurotic and open dā'ī; he was known for complying with the dictates of divine books, hardworking, outgoing trait, worrisome to succeed and creativity. Finally, the researcher recommended among others that, for effective da'wah, the contemporary callers to Islam should imbibe the personality traits of patience, perseverance, humility, optimism, flexibility, gentleness, soft speech, hardwork etc., just like Shaykh Muhammad Kamalu-Deen al-Adabiy used to do during his da'wah.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5362Pegawai Yang Mencapai Work Life Balance Cenderung Lebih Loyal2024-07-14T22:50:37+00:00Ahmad Fauzifauzijr16@gmail.comDesita Dyah Damayantiddd822@umkt.ac.idMuslimin Nulipatamn275@umkt.ac.id<p><em>Work life balance </em>adalah kemampuan individu yang mampu melakukan pekerjaan dan komitmen keluarga, maupun tanggung jawab lainnya selain pekerjaan dan kegiatan lainnya. Loyalitas karyawan adalah kesediaan seorang pekerja untuk mengikuti dan melaksanakan kebijakan dan prosedur perusahaan dengan penuh pemahaman dan sikap tanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan <em>work life balance </em>terhadap loyalitas pegawai pada yayasan pondok pesantren Al Mujahidin Balikpapan. Jumlah sampel dalam penelitian ini ada 54 responden. Dalam pengambilan data, skala <em>work life balance </em>yang digunakan terdiri atas 24 aitem dengan <em>cronbach alpha </em>sebesar 0.931 dan skala loyalitas karyawan terdiri atas 28 aitem dengan <em>cronbach alpha </em>sebesar 0.920. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara <em>work life balance </em>terhadap loyalitas karyawan pada Yayasan Pondok Pesantren Al Mujahidin Balikpapan dengan data yang diperoleh berdasarkan hasil uji hipotesis yang menunjukkan nilai koefisien korelasi <em>work life balance </em>terhadap loyalitas karyawan sebesar 0.463 dengan p = 0.000 (p<0.05), angka tersebut menunjukkan adanya korelasi antara kedua variabel.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5363Dinamika Psychological Distress pada Mahasiswa Akhir2024-07-14T22:50:39+00:00Aisyah Safira22915044@students.uii.ac.idJihan Salsabila Ramadhayantijihansalsabilaramadhayanti@students.uii.ac.idSyafira Ainnur RahmahsyafiraAinnurrahmah@students.uii.ac.idEmi Zulaifah953200101@uii.ac.id<p>Mahasiswa tingkat akhir memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat dari kelulusan yang akan diperoleh. Tidak jarang terdapat kesulitan[1]kesulitan dan penundaan yang dialami oleh mahasiswa tingkat akhir dalam menyelesaikan skripsi. Beragam tantangan yang dialami dapat menjadi pemicu munculnya psychological distress pada mahasiswa akhir. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengeksplorasi dinamika psychological distress yang dialami oleh mahasiswa akhir serta menggali faktor-faktor yang juga mempengaruhi kondisi tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam dengan 3 informan yang merupakan mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan skripsi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa akhir mengalami psychological distress berupa kecemasan maupun depresi akibat skripsi. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor internal serta eksternal mahasiswa. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi fase tersebut diantaranya memotivasi diri, meluangkan waktu untuk beristirahat, belajar secara mandiri, dan mencari dukungan dari keluarga serta teman sebaya.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5364Efek Terapi Dzikir pada Kualitas Tidur pada Lansia: Literature Review2024-07-14T22:50:40+00:00Alfian Fajar Budi Nugroho2A22915045@students.uii.ac.idMuhammad Novvaliant Filsuf Tasaufi103200102@uii.ac.id<p>Kebutuhan tidur manusia dipengaruhi oleh beratnya aktifitas fisik dan factor bertambahnya usia. Kualitas tidur yang tidak optimal menunjukkan adanya permasalahan dari lamanya jam tidur dan kedalaman tidur. Banyak lansia mengalami kualitas tidur yang kurang baik, yang berpengaruh kesehariannya. Terapi Dzikir menjadi alternatif solusi untuk mendapatkan kualitas tidur yang optimal. Penelitian ini menggunakan metode literatur review dengan menggabungkan teori dan hasil penelitian sebelumnya dengan pencarian artikel menggunakan kata kunci dzikir dan kualitas tidur. Terapi dzikir memiliki korelasi searah dengan kualitas tidur. Semakin tinggi intensitas dzikir maka akan mendapatkan kualitas tidur yang baik. Terapi dzikir dapat diterapkan pada seseorang yang mengalami kesulitan tidur agar mendapatkan tidur yang optimal.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5365Work-Family Conflict pada Kepala Sekolah Wanita2024-07-14T22:50:41+00:00Aulia Maharsiwi Zainauliaszain@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pengalaman <em>work-family conflict </em>pada kepala sekolah wanita. <em>Work-family conflict </em>adalah konflik yang dialami oleh individu yang memiliki peran ganda yaitu peran dalam pekerjaan dan peran dalam keluarga. Dua peran yang dijalani oleh wanita tidak jarang menimbulkan konflik peran atau <em>work-family conflict</em>. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis interpretatif atau IPA (Interpretative Phenomenological Analysis). Responden dari penelitian ini adalah 2 (dua) orang partisipan primer yang bekerja sebagai kepala sekolah. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara semi terstruktur, kredibilitas penelitian menggunakan triangulasi sumber. Penelitian ini menggunakan indikator <em>work-family conflict </em>yang dikembangkan oleh Greenhaus dan Beutell yaitu <em>time-based conflict, strain-based conflict, dan behavior-based conflict</em>. Temuan dari penelitian ini menghasilkan 6 tema yaitu kepemimpinan, tantangan pekerjaan, tekanan dalam keluarga, menyeimbangkan peran, perasaan menjadi pemimpin, dan kemampuan personal. Kesimpulan penelitian ini yaitu kedua partisipan mengalami <em>work-family conflict </em>hal ini dapat dilihat dari karakteristik work-family conflict yang terpenuhi.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5366Turnover Intention Among Muslim Workers: Gratitude as a Predictor2024-07-14T22:50:42+00:00Dessy Rahmawati dessyrahmawatilgs@gmail.comDedy Suryadedysurya@iainlangsa.ac.id<p><em>Turnover intention is one of the hot issues that occur among workers. The study aims to determine the effect of gratitude on turnover intention among Muslim workers at IAIN Langsa, Aceh, Indonesia. This quantitative approach involved 131 respondents (men = 56%, women = 43%) aged 28-48 years selected through random sampling techniques. After data was collected using questionnaires containing questions related to demographic information, the Gratitude Scale, and the Intention Turnover Scale, the data were analyzed using simple linear regression. The results showed that gratitude positively affects turnover intention (R<sup>2</sup> =.308, p<.001). This study confirms that a spiritual approach can prevent people’s tendency to resign by increasing gratitude.</em></p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5367Dukungan Sosial Dan Religiusitas Terhadap Stres Kerja Pada Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kelurahan Wanasari Cibitung Bekasi2024-07-14T22:50:43+00:00Dzulkifli Sandiadzulkiflisandia31@gmail.comTahrir Tahrirtahrir@gmail.comTintin Supriyatintintinsupriyatin@gmail.com<p><em>Learning</em> <em>in elementary schools has a different level of learning system with other levels of education. Because at this level, it is a basic learning transition process, and the existing curriculum requires teachers to be able to complete assignments and work faster. As a result, the teaching profession is vulnerable to work stress. Many factors can overcome work stress, one of which is social support and religiosity which have a negative influence on work stress. This study uses a correlational quantitative approach using multiple linear data analysis, and uses a population of teachers at SDN Wanasari Cibitung. Data collection using gform with 180 respondents. The F-Test result shows the sig value. 0.000, which means that the variables of social support and religiosity have a significant positive effect together on work stress. Then the t-test results show that the social support variable gets a significance value of 0.000, which means that social support has a significant effect on the work stress variable. While the religiosity variable gets a significance value of 0.034, which means religiosity has a significant effect on the work stress variable. It can be concluded that there is a significant effect of social support and religiosity on work stress for teachers at SDN Wanasari Cibitung, where the higher the social support and religiosity, the lower the work stress experienced.</em></p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5368Kebersyukuran Pada Pasien Kanker Payudara2024-07-14T22:50:45+00:00Eva Noorlatifah22915052@students.uii.ac.idLibbie Annatagialibbie.annatagia@uii.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui betapa pentingnya memiliki rasa syukur pada pasien kanker payudara. Hal-hal positif akan membuat seseorang bersyukur sehingga mereka memiliki rasa syukur yang lebih kuat daripada seseorang yang tidak memiliki rasa syukur. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dengan metode pengumpulan data melalui beberapa karya ilmiah seperti jurnal, buku teks, dan berbagai dokumen yang relevan. Subjek pada penelitian ini ialah pasien perempuan kanker payudara yang ada di Indonesia. Subjek didapatkan dibeberapa rumah sakit yang terdapat pasien kanker payudara. Pada beberapa penelitian hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara rasa syukur pada pasien kanker payudara. Kemudian didapatkan hasil bahwa rasa syukur dapat meningkatkan perasaan-perasaan positif pada pasien kanker payudara. Individu yang memiliki pola pikir yang positif akan memunculkan rasa syukur pada diri sendiri. Semakin tinggi rasa syukur yang dimiliki oleh pasien kanker payudara maka akan semakin banyak hal-hal positif yang didapatkan.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5369Self-Compassion dan Dukungan Sosial Terhadap Citra Tubuh Pada Remaja Yang Mengikuti Standar Penampilan Media Sosial2024-07-14T22:50:46+00:00Fazada Kurnia Masyi’tafazadakurnia@gmail.comWening Wihartatiwening_wihartati@walisongo.ac.idNikmah Rochmawatianyelir095@gmail.com<p>Citra tubuh yang negatif dapat dipengaruhi oleh standar ideal di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh <em>self-compassion </em>dan dukungan sosial terhadap citra tubuh. Subjek berjumlah 297 yang diambil menggunakan teknik <em>accidental sampling</em>. Metode analisis menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian ini adanya pengaruh antara <em>self- compassion </em>terhadap citra tubuh pada remaja yang mengikuti standar penampilan media sosial dengan nilai signifikansi 0,000, dan terdapat pengaruh antara dukungan sosial terhadap citra tubuh pada remaja yang mengikuti standar penampilan media sosial dengan nilai signifikansi 0,000, kemudian terdapat pengaruh antara <em>self-compassion </em>dan dukungan sosial terhadap citra tubuh pada remaja yang mengikuti standar penampilan media sosial di SMK Muhammadiyah 03 Weleri dengan nilai signifikansi 0,000 (p 0,000 < 0,05) dan sumbangan efektif sebesar 18,9%. Disimpulkan bahwa <em>self-compassion </em>dan dukungan sosial berpengaruh secara signifikan citra tubuh pada remaja yang mengikuti standar penampilan media sosial di SMK Muhammadiyah 03 Weleri. Hasil penelitian ini dapat membantu mengatasi permasalahan terkait dengan citra tubuh yang negatif. Selain itu juga dapat menjadi pertimbangan bagi remaja.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5370Religious Coping dan Dukungan Keluarga terhadap Post Traumatic Growth Mahasiswa yang Mengalami Kekerasan Dalam Pacaran2024-07-14T22:50:48+00:00Fina Rosalianafinaliana60@gmail.comWitrin Gamayantiwitringamayanti@gmail.comZulmi Ramdanizulmiramdani@gmail.com<p><em>This</em> <em>study</em> <em>aims</em> <em>to determine whether there is an influence given by religious coping and family social support on post-traumatic growth in students who are victims of dating violence. This study is a quantitative study, this study took as many as 255 students who survived dating violence as samples in the study who had an age range of 18-25 years. The religious coping variable was measured using Brief RCOPE based on the religious coping theory proposed by Pargament (1997), the family social support variable was measured using the Medical Outcomes Study Social Support proposed by Sherbourne (1991), and the post traumatic growth variable was measured using the Post Traumatic Growth Inventory (PTGI) based on the theory proposed by Calhoun and Tedeschi (1996). Data analysis was performed by performing multiple linear regression analysis using the help of IBM SPSS Statistics 20.0 for windows. Based on the results of the analysis of research data, it was obtained that the value of F = 20.977 and the significance value = 0.00 (sig <0.05) on the variable of religious coping and family social support on post traumatic growth. The results of the analysis mean that there is an influence of religious coping and family social support on post-traumatic growth of students who experience dating violence.</em></p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5376Wandering Among Youth: Culturing Independency Through Fitrah Based Education (FBE)2024-07-14T22:50:49+00:00Syarifah Zainabsyarifah.zainab@unmuha.ac.idMaria Ulfamaria.ulfa@unmuha.ac.idHanna Amaliahanna.amalia@unmuha.ac.id<p><em>Migration is a meaning of moving from one place to another with the aim of seeking knowledge or seeking a decent living. Fitrah Based Education (FBE) or nature-based education is a way of educating children based on Islamic Aqidah or Tawhid. In the process of development, children aged 15-17 years are the age when they enter post aqil baligh where aqil baligh is the goal and the difference between children and adults. At this time the process of independence of a person must be ready to go to adulthood. The purpose of this study was to see the independence of a young wanderer. The research design used in this study is a qualitative approach. The location of this research took place in the city of Banda Aceh with three research subjects aged 15-17 years, both boys and girls, who had wandered. The research instrument used in this research is a list of interviews based on the focus of the problem. The data analysis used is thematic data analysis. The results of the study prove that the subject is included in the independent category, but the differences in educational practices make the level of independence different. In addition, the influence of the duration of wandering carried out by the subject also influences the process of forming independence.</em></p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5377Spiritual Well Being Non-Muslim Students Register at Islamic University2024-07-14T22:50:50+00:00Iwan Setiawaniwan@unisayogya.ac.idMuhammad Azharazhar@umy.ac.idAkif Khilmiyahkhilmiyahakif@yahoo.com<p>Di Yogyakarta banyak Mahasiswa Non Muslim yang kuliah di Kampus Islam. Sehingga menarik untuk dikaji mengapa mereka memilih kuliah di Kampus Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui <em>Spiritual Well Being </em>mahasiswa non-Muslim saat mengambil keputusan kuliah di Kampus Islam. Untuk mencapai pemahaman yang mendalam, penelitian ini bersifat fenomenologis.Pendekatan fenomenologis berusaha memahami makna dari suatu peristiwa dan saling pengaruhnya dengan manusia dalam situasi tertentu. Aspek yang paling penting dalam pendekatan fenomenologi yaitu sikap <em>epoche </em>yaitu sikap untuk berusaha menjelaskan pengalaman secara murni, secara asli dan apa adanya. Beberapa sebab mahasiswa Non Muslim memilih kuliah di Kampus Islam adalah karena ajakan teman, pilihan pertama dan tidak diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Berkaitan dengan aspek Spiritual Well Being semua mahasiswa mendaftar kuliah di Kampus Islam karena kesadaran diri dan aspek kualitas kampus Islam yang unggul.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5378Exploring Well-Being Values on The “Kenduri Maulid Nabi Saw” Activities in the Acehnese Communities2024-07-14T22:50:51+00:00Safuwan Aminsafuwan@unimal.ac.id<p>Kesejahteraan merupakan konstruk psikologis yang multidimensi dan multi-interpretasi. Dalam kajian psikologi positif, kesejahteraan dimengerti sebagai kondisi mental yang stabili dimana individu merasakan kesan positif dalam hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan nilai-nilai kesejahteraan pada momen kegiatan 'Kenduri Maulid Nabi SAW' dapat diserap masyarakat Aceh. Karena itu untuk mendapatkan informasi yang memadai, penelitian ini dirancang melalui pendekatan analisis fenomenologi interpretatif (IPA). Partisipan penelitian diambil secara acak yang bersifat sampel insidental. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan FGD non formal pada warga Pidie dan Aceh Utara. Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa pengetahuan dan pemahaman masyarakat Aceh tentang kesejahteraan mengacu pada keyakinan agama (iman) mendalam. Pengetahuan dan pemahaman masyarakat Aceh tentang kegiatan 'kenduri maulid' Nabi SAW diinternalisasi sebagai bagian ibadah kepada Allah SWT dalam ungkapan rasa syukur (jiwa-raga) atas diutusnya Nabi Muhammad SAW bagi seluruh alam. Implikasi kegiatan ‘kenduri maulid’ Nabi SAW dimaknai secara menyeluruh oleh warga Aceh dapat mengikat tali silaturahmi dan menumbuhkan rasa persatuan diantara warga Aceh dimanapun mereka berada.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5379Efektivitas Terapi Pemaafan Dalam Meningkatkan Kesehatan Mental2024-07-14T22:50:52+00:00Syafira Ainnur Rahmah22915070@students.uii.ac.idQurotul Uyun963200102@uii.ac.id<p>Kesehatan mental adalah hal yang sangat penting bagi individu sama seperti kesehatan fisik pada umumnya. Namun permasalahan kesehatan mental masih banyak terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia. Kesehatan mental yang terganggu dapat memberikan dampak negatif bagi individu yang mengalaminya. Penanganan yang dapat dilakukan dalam mengatasi permasalahan kesehatan mental serta meningkatkan kesehatan mental itu sendiri dapat dilakukan salah satunya melalui terapi pemaafan. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh pengetahuan dan mengkaji terkait peran dari terapi pemaafan sebagai upaya dalam meningkatkan kesehatan mental. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>literature review </em>dengan membahas teori dan berbagai hasil penelitian sebelumnya mengenai terapi pemaafan dalam manfaatnya dalam meningkatkan kesehatan mental yang kemudian disimpulkan oleh peneliti. Pembahasan dalam penelitian ini mengenai urgensi dalam kesehatan mental, terapi pemaafan serta terapi pemaafan dengan pendekatan islam.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5380Why we need to become more altruistic to strangers? As a Human and As a Muslim2024-07-14T22:50:53+00:00Marlin Sianturimarlinsianturi@gmail.com<p><em>Helping behavior is often carried out by individuals who know each other. Whereas helping behavior should be applied to all people in need, including foreigners. The purpose of this study is to find out why individuals help others and are motivated to have an attitude of helping people they don't know. Altruism towards strangers is a voluntary action to help others without expecting anything in return. This paper discusses the factors that influence individuals to engage in altruism towards others. The study was carried out by reviewing some of the literature related to altruism. Through the study it is known that several factors influence a person to practice altruism, namely personality, individual beliefs that are born good/evil, spirituality and religiosity. Altruism has an impact on individual goodness, and by knowing the importance of helping behavior towards strangers, individuals can build self-motivation to help strangers who are not known.</em></p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5381The Effect of Gratitude on Impulsive Buying2024-07-14T22:50:54+00:00Nurul Akmalinurulakmalis18@gmail.comSyiva Fitriasyivafitria@iainlangsa.ac.id<p><em>Impulsive buying is a topic that has become research attention recently. Previous research has found that gratitude influences behaviour. The present study aims to determine the effect of gratitude on impulsive buying among Muslim youth. The sample in this study was 29 Muslim youths (37.9% male</em><em>; 62.1% female) who filled out data voluntarily through the Google form. This research is quantitative causality research, and data were analysed using simple linear regression. The data was collected using a questionnaire consisting of questions related to personal data, the impulsive buying scale, and the gratitude scale. The results revealed that gratitude does not affect impulsive buying, which indicates that impulsive buying behaviour cannot be predicted from the level of gratitude</em>.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5382Hubungan Religiusitas Dengan Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja di Kota Banda Aceh2024-07-14T22:50:55+00:00Rini Rizkirinirizki1909@gmail.comCut Rizka Alianarizka.aliana@gmail.comSafrilsyah Safrilsyahsafrilsyah@gmail.comJulianto Juliantojulianto.msi@gmail.comKarjuniwati Karjuniwatikarjuniwati.psi@gmail.com<p>Perilaku seks pranikah adalah suatu perilaku dilakukan tanpa adanya ikatan perkawinan yang dilakukan untuk memenuhi dorongan seksual atau kegiatan mendapatkan kesenangan organ kelamin melalui berbagai perilaku. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seks pranikah, salah satunya adalah religiusitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan perilaku seks pranikah pada remaja di Kota Banda Aceh. Responden dalam penelitian ini adalah remaja Kota Banda Aceh dengan rentang usia 15-18 tahun dan jumlah sampel sebanyak 346 remaja. Pengambilan sampel menggunakan metode <em>nonprobability sampling </em>dengan teknik <em>purposive sampling. </em>Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala religiusitas dan skala perilaku seks pranikah. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik <em>product moment </em>dari Pearson. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara religiusitas dan perilaku seks pranikah pada remaja di Kota Banda Aceh. Hal ini menunjukkan semakin tinggi religiusitas pada remaja, maka semakin rendah perilaku seks pranikah. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah religiusitas pada remaja, maka semakin tinggi perilaku seks pranikah.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5383Analysis of Thinking Ability Among Higher Vocational School Students in Aceh2024-07-14T22:50:56+00:00Sadrina Sadrinasadrina@ar-raniry.ac.idAkrimy Akrimyakrimy25@gmail.comHari Anna Lastyahari.lastya@ar-raniry.ac.id<p>Berpikir adalah aktivitas mental yang terjadi ketika seseorang menghadapi masalah atau skenario yang harus diselesaikan. Pemikiran analitis adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan informasi. Informasi yang kompleks atau luas menjadi informasi prinsip dasar yang menciptakan informasi rinci untuk membantu individu dalam merumuskan jawaban. Tujuan penelitian ini adalah untuk memeriksa kemampuan berpikir analitis siswa di SMK Muhammadiyah Banda Aceh. Para peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan tes instrumen dalam bentuk pertanyaan tes esai. Penelitian ini melibatkan tujuh siswa dari SMK Muhammadiyah Banda Aceh. Temuan penelitian ini mengungkapkan kemampuan berpikir analitis siswa SMK Muhammadiyah Banda Aceh, dengan empat dari tujuh siswa mampu berpikir secara analitis. Menurut temuan penelitian ini, siswa SMK Muhammadiyah Banda Aceh didominasi oleh bakat analitis. Melalui analisis kemampuan berpikir siswa di Aceh. Penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana pendidikan di Aceh berkinerja, serta identifikasi tantangan yang mungkin dihadapi siswa SMK dalam mengembangkan kemampuan berpikir. Hasil dari penelitian ini akan menjadi landasan untuk penelitian lanjutan mengenai kemampuan berpikir siswa SMK atau faktor-faktor yang mempengaruhinya.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5384Tahap Rehabilitasi Spiritual Dalam Kalangan Pesalah Muda Berdasarkan Elemen Dharuriyat Al-Khams: Satu Tinjauan Awal di Institusi Penjara2024-07-14T22:50:58+00:00Asma Adnanasmaadnan91@gmail.comMd. Zawawi Abu Bakarzawawi@uum.edu.myNorazlina Zakarianorazlina.zakaria@uum.edu.my<p>Rehabilitasi spiritual berperanan sebagai salah satu intervensi bagi memastikan penghuni bersikap lebih positif dan menjadi individu lebih baik. Walaupun terdapat kajian mengenai tahap rehabilitasi spiritual dalam kalangan banduan muda, masih kurang kajian yang meninjau tahap rehabilitasi spiritual banduan muda berdasarkan Dharuriyat Al-Khams (REDHA-5). Tinjauan awal dalam kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti tahap rehabilitasi spiritual dalam kalangan pesalah muda berdasarkan Dharuriyat Al-Khams. Kajian ini melibatkan 30 peserta kajian daripada sebuah Sekolah Integriti. Responden dipilih menggunakan teknik persampelan bertujuan. Kajian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan instrumen kajian ini ialah soal selidik yang diberi nama REDHA-5 yang ditadbir berdasarkan Skala Tingkah Laku Religiositi Muslim dan Measurement of Maqasid Syariah Quality of Life (I-QoL) Model. Pengesahan dan penilaian pakar juga telah dilakukan terhadap item REDHA-5 yang merangkumi bidang kerja sosial, kaunseling dan maqasid syariah. Data kajian dianalisis secara deskriptif menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) Versi 25.0. Dapatan kajian menunjukkan nilai kebolehpercayaan (cronbach’s alpha) yang (α = 0.90). Hasil kajian yang diperoleh membuktikan tinjauan awal mengenai tahap rehabilitasi spiritual berdasarkan Dharuriyat Al-Khams memberi manfaat kepada institusi penjara. Selain itu, dapatan kajian juga sebagai panduan dan gambaran awal kepada pengkaji mengenai tahap rehabilitasi spiritual banduan muda sekaligus dapat menambah baik suasana spiritual dari semasa ke semasa.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5385Eradication of Corruption through a Spiritual Perspective2024-07-14T22:51:00+00:00Nur Syakiran Akmal Ismailnsai@uum.edu.myMd. Zawawi Abu Bakarzawawi@uum.edu.my<p>The corruption that continues to be rampant in Malaysia has become severe problem. Corruption remains widespread due to ineffective regulation enforcement, money politics between political actors and business leaders, political interference and, the mixed impact of corruption prevention measures. Hence, the political and business culture and the nature of political leadership erode the political will to combat grand corruption in Malaysia. Currently, Malaysia has developed several institutions and enacted policies to overcome this problem. The development of institutions and the formulation of various policies through acts and programs show Malaysia's efforts to eradicate corruption. However, this problem continues to spread without end. This situation will disturb the well-being of society. Legal action is still insufficient to change the behavior regarding corruption in Malaysia. Hence, alternatives other than the law need to be imposed. Therefore, this concept paper discusses a spiritual approach to dealing with this problem. The proposal of this concept paper is based on the literature review analysis. Thus, some spiritual approaches are suggested to overcome this problem. These suggestions can be used as long-term planning to improve this problem more positively</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5388Kepemimpinan Profetik: Atasi Korupsi Sudut Pandang Psikologi Islam (Sebuah Studi Literatur)2024-07-14T22:51:01+00:00Nazula Hidayatul Ma’rufa20320283@students.uii.ac.id<p>Korupsi merupakan suatu bentuk perbuatan yang termasuk dalam kategori manipulasi, penyuapan, dan lainnya. Dalam ayat al-Qur’an, korupsi dilarang untuk melakukannya seperti yang tertuang dalam Surah al- Baqarah ayat 188. Korupsi menjadi salah satu permasalahan yang memiliki angka prevalensi tinggi di Indonesia. Beberapa intervensi terbukti efektif untuk menangani kasus korupsi, salah satunya adalah dengan intervensi penanaman kepemimpinan profetik . Penelitian ini berfokus pada diskusi bagaimana prinsip kepemimpinan profetik bisa berkontribusi dalam mengatasi korupsi. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Peran kepemimpinan profetik dapat melalui sifat tabligh, amanah, fathonah, dan shidiq. Untuk kembali menata kehidupan bangsa yang lebih baik dan mengatasi masalah korupsi yang ada. Sudah saatnya bangsa ini menerapkan individu yang berkarakter profetik.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5389Hubungan Self-compassion dengan Loneliness pada Mahasiswa yang Merantau2024-07-14T22:51:02+00:00Nadia Bilqisthi Nasutionnadiabilqisthi13@gmail.comKarjuniwati Karjuniwatikarjuniwati@ar-raniry.ac.idSafrilsyah Safrilsyahsafrilsyah@ar-raniry.ac.id<p><em>Loneliness </em>merupakan perasaan hilangnya kedekatan hubungan dengan orang lain, sebab perubahan yang signifikan dalam kehidupan sosial. Salah satu faktor yang mempengaruhi <em>loneliness </em>adalah <em>self- compassion</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan <em>Self-compassion </em>dengan <em>Loneliness </em>pada Mahasiswa UIN Ar-Raniry yang Merantau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan alat ukur skala <em>loneliness </em>yang diadaptasi-modifikasi dari teori dan aspek milik Russell dan skala <em>self-compassion </em>yang dimodifikasi dari Skala Welas Diri (SWD) yang telah diadaptasi oleh Sugianto, Suwartono, dan Sutanto yang mengacu pada teori dan aspek milik Neff. Pengambilan sampel menggunakan <em>metode non-probability sampling </em>dengan teknik <em>Purposive Sampling</em>. Jumlah sampel sebanyak 352 mahasiswa UIN Ar-Raniry yang merantau. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan korelasi <em>product moment </em>dari Pearson. Hasil penelitian menunjukkan r = -0,876 dengan ρ = 0,000 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara <em>self-compassion </em>dengan <em>loneliness </em>pada Mahasiswa UIN Ar-Raniry yang merantau.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5390Kebahagiaan Pada Mahasiswi UIN Ar-Raniry Banda Aceh Ditinjau Dari Kualitas Persabahatan2024-07-14T22:51:03+00:00Nur Fitrinr.nurfitri28@gmail.comIyulen Pebri Zuannyiyulenpebry@ar-raniry.ac.idBarmawi Barmawibbarmawi@ar-raniry.ac.id<p>Aceh berada pada peringkat kebahagiaan ke-23 dari 33 provinsi yang ada di Indonesia, yang memiliki indeks kebahagiaan rendah. Salah satu rentang usia yang paling penting dalam memaknai kebahagiaan adalah usia remaja. Apabila pada usia tersebut remaja tidak mampu mencapai kebahagiaan, maka akan mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari di lingkungan sosial. Remaja yang menempuh studi di perguruan tinggi dituntut lebih dalam mengerjakan tanggungjawab sebagai mahasiswa dengan anggapan memiliki kapasitas baik secara pengetahuan dan keterampilan. Namun, tidak semua mahasiswa mampu menjalani tanggung jawabnya dengan nyaman dan bahagia. Adapun salah satu faktor yang berkaitan dengan kebahagiaan adalah kualitas persahabatan. Peneliti bermaksud untuk meneliti mengenai kebahagian mahasiswi di UIN Ar-raniry ditinjau dari kualitas persahabatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 340 mahasiswi. Peneliti mengambil data menggunakan Skala Kebahagiaan dan Kualitas persahabatan yang disusun oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kaitan antara kualitas persahabatan dengan kebahagiaan pada mahasiswi UIN ar-Raniry Banda Aceh.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5391Work Ethic and Cyberloafing In State Civil Apparatus at The Office of The Ministry of Religion, Banda Aceh City2024-07-14T22:51:04+00:00Safrilsyah Safrilsyahsafrilsyah@ar-raniry.ac.idEla Oktavia Silvanielaoktaviasilvani@gmail.comVera Novavera.nova@ar-raniry.ac.id<p><em>Technological advances has been one of the biggest invention that drive the biggest changes in the world, one of which is the development of internet information technology, where the internet is the most significant change that opens the way to the information era. This study aimed to examine the relationship between work ethos and cyberloafing behavior of the State Civil Apparatus (ASN) at the Office of the Ministry of Religion, Banda Aceh City. This study used a quantitative approach with the product moment correlation method. The measuring instrument of this research was the work ethos scale proposed by Miller, Woehr, and Hudspeth (2002) and the cyberloafing scale proposed by (Lim, 2002). The total population was 1,083 civil servants of the Ministry of Religion of Banda Aceh City with a total sample of 205 people. The sampling used simple random sampling technique. The results showed a correlation coefficient of r = 0.328 with a significance level of 0.000 (p <0.05) which indicated that there was a very significant positive relationship between work ethos and cyberloafing behavior, which means the proposed hypothesis was accepted. The relationship showed that the higher the work ethos, the higher the cyberloafing behavior of the ASN of the Ministry of Religion of Banda Aceh City, on the contrary, the lower the work ethos, the lower the cyberloafing behavior of the ASN of the Ministry of Religion of Banda Aceh City. The results of the hypothesis test showed that the correlation coefficient value of r = 0.328 indicates that there was a positive relationship between work ethic and cyberloafing in the ASN of the Ministry of Religion of Banda Aceh City. However, the correlation value was inversely proportional to the assumptions that the researcher wanted to build which there was a negative relationship between work ethic and cyberloafing.</em></p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5392Self-Efficacy Orang Tua Dalam Pendidikan Anak (Telaah Tafsir Surat Ash-Shaffat Ayat 99-113)2024-07-14T22:51:06+00:00Mia Fitriah Elkarimahel.karimah@gmail.com<p>Fokus penelitian ini ialah mengkaji konsep dan substansi self-efficacy dalam penafsiran ayat ash-Shaffat ayat 99-113 yang berkaitan dengan pendidikan anak berdasarkan penafsiran para mufasir. Self-efficacy merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuannya dalam mengatur dan melaksanakan serangkaian tindakan dalam mencapai hasil yang diinginkan, Pada tafsir ayat ini dimana self-efficacy Nabi Ibrahim dimulai dari keimanan lalu muncul niat yang suci dan akhirnya meneguhkan pendirian, semangat menjaga lingkungan, melahirkan visi misi dan tujuan yang jelas, membangun pola komunikasi yang efektif, sehingga semangat berkorban untuk meraih keridhaan Allah tercapai dengan baik. Penelitian ini bersifat kualitatif yang mengacu pada data-data karya ilmiah (library research), pendekatan yang digunakan adalah ilmu tafsir model tematik (maudhu’i), Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi, sedangkan dalam menganalis data digunakan analisis isi (conten analysis), dengan merujuk pada penafsiran beberapa mufasir serta penafsiran ayat-ayat self-efficacy terkait dengan ayat ini. Konsep yang selama ini berkembang menyatakan bahwa, dalam menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan yang diharapkan, seorang individu dapat menyelesaikannya dengan baik apabila ia memiliki keyakinan yang kuat terhadap kemampuannya (self-efficacy). Keyakinan tersebut memengaruhi tingkat usaha yang dilakukan individu. Sedangkan ketika melihat penafsiran ayat ini, keyakinan self-efficacy seseorang dalam mencapai tujuan yang diharapkan tersebut disandarkan pada keimanan kepada Allah Swt. Konsep tersebut berbeda dengan konsep yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh Barat yang menyatakan bahwa hasil yang diperoleh seseorang ditentukan oleh kinerjanya. keimanan yang kuat akan mempengaruhi motivasi diri.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5393Persepsi terhadap Gaya Kepemimpinan Spiritual Atasan Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Karyawan UIN Ar-Raniry Banda Aceh2024-07-14T22:51:07+00:00Jasmadi Jasmadijasmadi@ar-raniry.ac.idMulisida Mulisidamulisida@gmail.comHendri Hendrihendri@gmail.com<p>Gaya Kepemimpinan seorang pemimpin dalam memimpin sebuah organisasi sangat urgen untuk mempengaruhi bawahannya dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien. Gaya kepemimpinan yang dianggap efektif dalam era global ini adalah gaya kepemimpinan spiritual, yaitu gaya kepemimpinan yang pemimpinnya memimpin dengan etika religius yang mampu membentuk karakter, integritas dan keteladanan yang luar biasa Namun, gaya tersebut dipersepsikan berbeda antara satu karyawan dengan lainnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut adalah jenis kelamin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap kepemimpinan spiritual atasan ditinjau dari jenis kelamin pada karyawan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode statistik dan teknik analisis <em>t-test</em>. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini yaitu skala persepsi kepemimpinan spiritual dan angket jenis kelamin. Subjek penelitian ini adalah karyawan UIN Ar-Raniry Banda Aceh, dengan populasi sebanyak 914 orang dan sampel sebanyak 251 orang. Pengambilan sample dilakukan dengan menggunakan metode <em>probility sampling </em>dengan teknik <em>proportioned sampling. </em>Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien <em>t-test </em>sebesar -2.903 dengan nilai <em>p </em>< 0,05 (0,002). Hal ini berarti hipotesis pada penelitian ini diterima, yaitu terdapat perbedaan yang sangat signifikan persepsi karyawan terhadap gaya kepemimpinan spiritual atasan antara karyawan laki – laki dengan perempuan, di mana persepsi karyawan perempuan (N = 129 & skor rata – rata = 243,65) lebih tinggi dari persepsi terhadap gaya kepemimpinan spiritual pada karyawa laki – laki (N = 122 & skor rata – rata 235,32).</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5514Marital Resilience Based on Indigenous Perspectives in Shariah-based Islamic Communities2024-07-29T13:02:14+00:00Ida Fitriaidafitria@ar-raniry.ac.idSiti Hajar Sri Hidayatisitihajar.srihidayati@ar-raniry.ac.id<p><em>The aim of this study is to describe the resilience of spouse from indigenous perspective specially the spouse who live in the Islamic sharia area. Mixed method was used to analyze descriptive and open-ended categorization data. Participants of the study were 123 husband or wife who are originally Acehnese. The results of qualitative analysis about the meaning of resilience from the Indigenous perspective are dominantly external support (65%), followed by hardiness (17%), adjusting to repression(9%), the rest self-improvement dan gratitude. Furthermore, the categorization of external support aspects or things that help respondents bounce back from adversity in marriage are predominantly family members (30%), children (30%), followed by spouse (16%), and themselves (11%), the rest answered social environment and none (5%). The resilience of married couples in Aceh is not only determined by ability or resilience because of their own capability but is more emphasized on assistance from outside the individual, such as close relatives, extended family or friends. This finding slightly different from the approach of Bonanno (2004), which includes several aspects of resilience, including hardiness, self-enhancement and repressive adjustment. This research contributes a new aspect of resilience in specific aspects according to the perspective of Indigenous Psychology.</em></p>2024-07-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5515Is A Gratitude Not Fomo? Gratitude and Fomo in Muslim Teenagers in Indonesia2024-07-29T15:01:21+00:00Rida Fitria Lestariridafitrialestari1712@gmail.comSyifa Fitriasyivafitria@iainlangsa.ac.idDedy Suryadedysurya@iainlangsa.ac.id<p>Gratitude is a psychological strength that plays a significant role in minimizing negative feelings. The current study aims to determine the relationship between feelings of gratitude and Fear Of Missing Out (FoMO) among Indonesian Muslim teenagers. This study used a quantitative method with a correlational approach. The participants were 40 Muslim teenagers (34% male, 66% female) who participated in this study voluntarily, with an age range from 17 to 23 (M=20.33, SD=2.693). Data was collected using a questionnaire consisting of biography questions, a gratitude scale, and a FoMO scale. Data were analyzed using Pearson's product-moment correlation. The results show that there is a significant positive correlation between gratitude and FoMO, indicating that having a high level of gratitude does not determine a low level of FoMO, where Muslim teenagers who have a high level of gratitude also have a high level of FoMO.</p>2024-07-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)https://journal33.ar-raniry.ac.id/aricpsy/article/view/5555Promoting Religious Moderation: The Role of State Islamic Higher Education Institutions in Aceh2024-08-13T05:06:14+00:00Safrilsyah Safrilsyahsafrilsyah@ar-raniry.ac.idFuad Ramlyfuadramly@ar-raniry.ac.idMaimun Maimunmaimun.maimun@ar-raniry.ac.id<p>Religious moderation is a key initiative by the Indonesian government to enhance understanding, attitudes, and practices of religious life in a diverse society. This program addresses the rise of extreme religious interpretations that contradict the essence of religious teachings, fostering intolerance and discord. Issues include conflicts over places of worship and religious practices, often exacerbated by ethnic differences. The Indonesian government has responded by establishing the Forum for Religious Harmony (FKUB) to promote substantive harmony, supported by regulations, capacity building, and conflict management. Islamic higher education institutions (PTKIN) are urged to play a pivotal role in promoting religious moderation, aligning with local wisdom and global tolerance standards. Research indicates that religious conflicts are often intertwined with broader social issues, highlighting the need for active tolerance and dialogue. PTKIN must advance these efforts to achieve genuine religious harmony across Indonesia. This qualitative study explores the role of PTKIN (State Islamic Higher Education Institutions) in promoting religious moderation in Indonesia, particularly in Aceh. Focusing on UIN Ar-Raniry Banda Aceh, IAIN Cot Kala Langsa, and IAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, the research investigates challenges and potential strategies for fostering religious harmony. Data were collected through literature review, document analysis, and interviews. Findings reveal that while PTKINs have integrated religious harmony into their curricula and initiated related programs, efforts remain fragmented and lacking in comprehensive, systematic approaches. The study highlights the need for more cohesive curriculum development, sustained programs, and enhanced research initiatives to address religious tensions and promote moderation effectively.</p>2024-07-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Proceedings: Ar-Raniry International Conference on Psychology (ARICPSY)